Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'uun..

Telah terjadi gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter yang mengguncang daerah selatan Jogja dan sekitarnya, menghancurkan ribuan rumah-rumah, dan ribuan jiwa jadi korban.

Saat terjadi Gempa, tgl 27 Mei pagi pukul 05.59 saya sekeluarga & keluarga besar ayah sedang berada di Klaten, mempersiapkan pernikahan sepupu saya. Alhamdulillah tidak ada korban dalam keluarga kami, tapi banyak tempat di Klaten terutama desa-desa yang rusak parah. Gempa susulan terus terasa sampai banyak orang trauma & tidur diluar rumah. Terimakasih sekali untuk teman-teman yang terus menghubungi menanyakan keadaan via sms & telepon, Makasih buat doa2nya. Hari Minggu saya sampai Jogja lagi, dan memang keadaannya parah. Sepanjang Jl.Solo, terutama daerah prambanan, rumah-rumah runtuh (candinya juga runtuh), bahkan pusat perbelanjaan besar yang baru saja dibangun ambrol tembok2nya. Cemas, pasti. Tapi alhamdulillah kos saya yang berada di dekat UGM (masuk daerah Sleman, red) tidak rusak parah, kamar saya hanya retak-retak dan cuma beberapa buku & barang ringan jatuh dari atas rak buku.

Salut untuk teman-teman kos G2 (read: G2 Crew), sejak saya telpon di hari pertama, mereka sudah menjadi Relawan di RS. dr.Sardjito, yang membuat saya ingin cepat-cepat kembali ke Jogja. Mereka bercerita, banyak pasien dirawat di halaman RS, dan di jalan, sudah banyak mayat2 yang di geletakkan. Yang membuat saya sedih adalah masih adanya beberapa orang tak bertanggungjawab yang mencoba memancing di air keruh, tega-teganya dalam keadaan genting begini berkeliling menyebarkan isu Tsunami, yang membuat orang-orang yang masih trauma berlarian panik, sementara rumah-rumah utuh yang ditinggalkan dijarah orang-orang tak bertanggungjawab itu. Benar-benar menyedihkan.

Di Kos, kami semua tidak berani tidur di kamar masing2, semua berkumpul di rumah utama, masing2 sudah menyiapkan tas berisi dokumen penting yang bisa dibawa jika gempa besar susulan datang (bayangkan seperti ada perang, kondisinya benar-benar unpredictable). Tidur pun tidak tenang, dibuat shift tidur, ada yang berjaga-jaga, pintu rumah dibuka lebar, mengantisipasi jika terjadi gempa susulan. Gempa susulan memang terjadi, saya sendiri masih merasakan gempa terakhir sampai hari senin pagi tanggal 30 Mei pukul 03.30, meskipun tidak begitu kencang, tapi sukses membuat kami semua was-was.

Kantor saya alhamdulillah tidak rusak, hanya retak-retak & beberapa genting jatuh. Tapi rumah dua orang rekan kerja tertimpa musibah. Hari Senin itu juga diinstruksikan libur seminggu (meskipun hari selasa-nya masing2 ditelpon, ternyata bukan libur seminggu, hanya masuk shift seminggu ;p nggak jadi libur). Hari senin dan selasa bisa dimanfaatkan untuk berkunjung ke daerah-daerah kritis. TERIMAKASIH sebesar-besarnya saya ucapkan untuk teman-teman yang sudah memberikan bantuan dana (laporan keuangan insyaallah segera saya selesaikan, dan akan saya kirim melalui email), semoga amal dan niat baik kalian dibalas berlipat kebaikan oleh Allah SWT, amin.. :)

Dana Bantuan dipergunakan untuk keperluan logistik yang sangat urgent dibutuhkan oleh para korban Gempa. Bahan makanan, Mie, Biskuit (FYI, bahan makanan sangat sulit diperoleh, banyak toko-toko dan swalayan yang kehabisan stok, banyak yang masih tutup, atau jika buka pun hanya sampai jam 7 malam), Makanan Bayi, Sembako, Terpal/Tenda untuk ungsian, Tikar, Selimut (Jogja hujan deras terus-menerus selama berhari-hari, so.. bisa kalian bayangkan yang tinggal di tenda2 itu, mereka kehujanan, kedinginan, tidak makan berhari-hari, luka-luka, bahkan ada yang tinggal di kandang sapi saking kurangnya tenda), pakaian dalam, pakaian pantas pakai, *maaf* pembalut wanita, minyak tanah, air minum, lampu darurat/petromak (di sebagian besar daerah Jogja yang kritis, listrik dan air masih mati, red) dst...

Jika kalian melihat pemberitaan di media, mungkin itu baru daerah-daerah yang terjangkau, sebenarnya masih banyak lagi daerah-daerah terpencil yang membutuhkan bantuan. Seperti beberapa dusun yang sempat kami kunjungi di Plered Bantul, dan Parangtritis. (maaf belum sempat memajang foto-foto, kondisi yang parah begitu tidak memungkinkan kami untuk banyak memotret, lagian kalo' hanya foto, banyak media yang memperlihatkannya bukan?) Yang membuat saya salut adalah, beberapa warga ternyata masih banyak yang bersyukur, mengingat jiwa mereka masih bisa terselamatkan.
"ealah mbak, masih untung keluarga saya bisa selamat. Rumah saya ambles ndakpapa, asal anak istri saya selamat, syukur alhamdulillah"


Speechless.. dan kembali mengingat Kebesaran Allah SWT, jika melihat keadaan yang disebabkan oleh gempa 56 detik saja ini. Turut berduka cita atas terjadinya Gempa di DI Yogyakarta dan Sekitarnya. Bagi Keluarga yang tertimpa musibah semoga dapat diberikan ketabahan, semoga amal para korban dapat diterima oleh Allah SWT, semoga keadaan cepat kembali pulih, semoga tidak terjadi musibah yang lebih besar lagi. amin.

Terimakasih untuk semua yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan juga doa nya. Jika masih ada yang ingin menyalurkan bantuan, bisa juga melalui Posko yang dibuat kantor saya melalui alamat ini:


Semoga bermanfaat, dan semoga segala niatan baik kalian mendapatkan balasan berlipat kebaikan dari Yang Maha Kuasa, amin :)



(Kotagede adalah salah satu nama kota di Jogja penghasil kerajinan perak, teman saya tinggal disana dan sebagian rumahnya runtuh, mari doakan semoga kondisi ini cepat pulih, amin)

a baby girl was born 23 years ago
on a peaceful dawn of Thursday,
she came to the world
and being the first child in her family,
yes, that baby girl is me :)

mengucapkan: "terimakasih banyak..." untuk semua perhatian dan kasih sayang yang kalian berikan untuk saya hari ini, dalam bentuk ucapan & doa tulus melalui sms, telepon, E-cards, E-mails, Blog, Friendster Message, Messenger (offline terus ni, maaf.. koneksi kantor memang sedang up-down dan kondisi-lain-yang-membuat-saya-sulit-On-Line, insyaallah secepatnya aktif lagi, doakan ya!), and so on and so forth...

For those who pray for me..

semoga doa kalian dibalas berlipat kebaikan oleh Yang Maha Kuasa :) Amin

Makasih ya, teman-teman...
Luv you all

(piano & saksofon nya keren banget, luv it!)

I watched this movie last night. And you know what? it's simply awesome :) *since last week was so teribbly exhausting for me, i thought i should have some stress-reliever, kan?*

Dan.. film ini benar-benar membuat saya jatuh cinta..

ummg.. jadi inget jaman SD, waktu masih culun, waktu masih ikutan ekskul Karate (ciaaaaattttt..!!!)

inget konyol2nya cinta monyet, hehe

inget cita-cita masa kecil.. how i wanna be
a-someone's-first-love-and-have-a-loooong-lasting-relationship-living-happily-ever-after-until-death-do-us-apart (hahahahaha konyol banget.. but it's ridicilously wonderful ^_^ somehow)

membuat saya senyum... senyum... senyuuuuuuummm terus sepanjang film :) hehe. It's like butterfly in my stomach, even though haven't feel this way again for a loooong time.. me, myself watched this movie, and it did happend again :)

Eh, eh, kamu.. waktu kecil sukanya main apa?




Inget nggak, waktu kecil suka main apa?
Saya kembali teringat permainan masa kecil ketika dua hari yang lalu saya pulang kantor berjalan kaki. Nah, dijalan (jalan gang, red) saya bertemu dengan sekelompok anak kecil yang sedang bermain petak umpet. Hihihi lucu. Saya pikir anak-anak sekarang cuma kenal Play Station & Game Center saja. Atau malah banyaknya games di Komputer bikin mereka nggak kenal permainan tradisional lagi. Tapi ternyata pikiran itu hilang setelah melihat anak-anak yang sedang bermain itu. Saya jadi flashback ke sekitar tahun 1990-an, sewaktu saya masih kecil *skrg juga masih, hehe*. Jadi inget, jaman dulu.. saya juga lebih senang bermain dipekarangan rumah bersama teman-teman daripada main mainan cewek yg lagi ngetrend, hehe. Maklum deh, tinggal di kampung, jadi paling enak pulang sekolah terus.. maen :D Dulu maenannya minim alat2, pokoknya yg bisa dimainkan tanpa harus pakai alat yg ribet2. Murah, malah kadang nggak ngeluarin uang sepeserpun, tapi seru dan hati senang! :)

coba.. coba.. inget nggak permainan-permainan ini:


do-mi-ka-do: dimainkan sama 4 anak atau lebih, membentuk lingkaran, saling meletakkan tangan diatas tangan yg lain, sambil bergantian menepuk tangan anak disebelahnya, terus nyanyi deh "do mi ka do mi ka do esstraa eskado eskado bea beo cit.. cit.. wan.. tu.. tri.. for.. faif.. siks.. seven.. eit.. nain.. TEN!" sampe ada yg kena.. kalo' yg nepuk ngenain tangannya sendiri, berarti yg nepuk kalah & keluar dari lingkaran.. begituuu seterusnya sampai tinggal dua orang.. terus dua orang itu nyanyi "dam dam jelly, dam dam owek owek. Sim sim belly sim sim owek owek, jimmy jimmy nta kabet ta kabet is dead!" *hummphhh.. maaf saya tertawa sebentar, sbenernya suka penasaran where did these language come from? Apaaa pula artinya ya? hihi :D


Tap jongkok: Dimainkan rame2, pertama gambreng dulu.. itu looh yang "Hom pim pah alaiyum gambreng!" yg sisi telapak tangannya beda sendiri, dia yg jaga. Artinya si penjaga ini lari mengejar 'mangsa' untuk dijadikan penjaga berikutnya. Kalo' yg dikejar nggak bisa lari lagi, sebelum kena si penjaga, dia bisa jongkok. Jadi selamat :p, nah kalo yang lari kena di "tap" (kata halusnya ditepok) ya gantian yang jadi penjaga yang harus mengejar2 temannya. hehe. dulu tuh ya, saja sengaja ngece2 (sambil melet2) kalo ada temen saya yg jadi penjaga. "weee.. nggak kena.. wee..." seru aja godainnya, hehe. Karna badan saya kecil, larinya jadi kenceng banget. Nah giliran udah deket, jongkok deh, hehe.. terus.. melet lagi "wee.." :D


Petak Umpet: wah, ini nih permainan sepanjang masa :) Kayaknya saya main ini sampai.. kapan ya..? sampai lulus SMA pernah kayaknya, waktu ngumpul sama saudara2 saya di rumah simbah yang besar & angker, hehe. Pertama selalu gambreng dulu, dan yang paling nggak enak tentu saja kalo' jadi yang "jaga". Udah susah2 ngitung satu sampe sepuluh (atau berapapun sesuai kesepakatan), ditinggal sendirian di bentengnya, harus nyari temen-temennya yang ngumpet, pula. Paling enak jadi yang ngumpet, seru banget! kalo' si penjaga kira-kira sudah meninggalkan "benteng" nya, anak-anak yang sembunyi bisa keluar pelan-pelan dari tempat persembunyian.. dan menduduki benteng huuuhuuy! huy! huy!


Aminah: hihi ayo coba inget inget.. Ada nggak permainan ini waktu kalian kecil? Waktu saya kecil, ada.. ini nama lainnya main pinter-pinteran nebak kata. Dimainkan dua orang saja. Pertama suit dulu, untuk menentukan siapa yang mulai. Trus, orang pertama akan menentukan kalimatnya,
misalnya "Aminah.. beli buku" orang kedua sesegera mungkin harus menyanyikan "buku.. gambar" (misalnya) orang pertama melanjutkan lagi "Gambar.. sapi".. dan seterusnya sampai mentok. Hasilnya apa coba? ya cuma kalo menang bisa nyengir puas :D agak mirip permainan "sedang apaa.. sedang apaa.. sedang apaa sekarang?" :D tapi lebih singkat dan cepat karna kamu nggak perlu menyanyikan kata 'sedang apa' yang membosankan itu berulang2. hehe. capek & haus bok! Tapi kenapa harus Aminah ya? kenapa nggak Kartikah? atau Parlinah? *baru ditanyain sekarang.. gubrakk.. penting ya?*


Main Karet: Hayyo cowok-cowok.. inget nggak waktu kalian eSDe, suka deket-deket anak-anak cewek yang lagi main karet? :D Permainan ini biasanya dimainkan oleh cewek-cewek, pake alat si.. ya itu.. karet yang banyak dipilin2 jadi panjang. Tapi tetep murah meriah. Nah, karet panjang ini dipegang dua orang diujungnya. Lalu satu per satu peserta lompat karet melompat melewati karet, tapi nggak boleh kena sang karet sampe level pinggang. Karena Lompat karet ini ada level nya juga ;) level satu "sa'ipit", berarti karet dibentangkan di atas tanah. Ya kl dipikir2, sampe lebaran kuda juga gak bakal ada yang ngelompatin karet diatas tanah itu sampe nyentuh kali ya? lha wong gak usah susah2 lompat, melangkah saja dengan tenang melenggang dan anggun, hehe :D (sbenernya penting ga si nyeritain beginian?) Level dua, selutut jongkok, dua penjaga karet berjongkok, karet dipegang setinggi lutut mereka. Level tiga sepinggang, tapi dua penjaga sudah berdiri. Yah ukurannya termasuk tinggi lah, apalagi untuk anak berukuran mini seperti saya *sigh* Jadi susah kan mau lompat nggak nyentuh karet, musti susah payah deh. Buat yang tinggi2 mah, gampil pil. Saya biasanya sudah menyerah di level ini, dan kalo' kalah, langsung jadi penjaga yang cuma bisa megang sang karet sambil mupeng *kapan giliran gw?*. Padahal setelah level pinggang itu udah boleh nyentuh karet lompatnya loh. Tapi pernah juga saya lompat sampe level dagu. Tapi yang jaga karetnya setinggi saya juga ;p hehe. Itu sudah lompatan saya yang paling hebad :D


Main Bekel: Kalo' cowok2 punya permainan bola kaki, kami cewek2 punya permainan yang namanya bola bekel. Satu set isinya bola karet yang bisa mantul plus 6 buah bekel (semacam kuningan kecil yang berbentuk seperti... uhm.. bentuk apa ya itu.. seperti huruf S kalo' gak salah) setiap bola memantul, sebelum ditangkap lagi, kamu harus bisa merubah bekel-bekel itu (dalam hitungan detik!), mulai dari terbuka, tertutup, dst. Permainan ini juga ada levelnya, tapi saya lupa sampai brp level, kalo' gak salah sih tujuh level. Benar-benar butuh kecermatan, kelincahan tangan dan.. taktik melempar yang jitu, hehe. Girls, we were born to be Smart, right? :D


Sebenarnya masih banyak lagi sih permainan yang lain, ada Gobak Sodor, Benteng-bentengan, Lempar batu, Anak-anak-an (hehe), dokter-dokter-an (kalau saya yang jadi dokternya, biasanya "pasien" yang saya tolong tinggal saya tempeli selotip di dahinya, beres ;p hehe) Main congklak, atau yang butuh tak-tik seperti monopoli, ular tangga, kartu kuartet (itu loh, yang satu grup kartu terdiri dari 4 gambar... inget? tapi bukan Remi loh), banyaaak deh pokoknya. Seru-seru, lucu-lucu, sederhana tapi.. menyenangkan!


huwaah, jadi inget masa kecil nih :)



Eh, eh... Kamu, Kalau kamu? waktu kecil suka main apa?